Rasa suka, mungkin sebagian orang sependapat dengan gue. Nggak ada lagi bangun jam 5 untuk mandi dan siap-siap berangkat sekolah, ngga ada lagi aturan rambut yang gondrong, ngga ada lagi PR yang harus dikerjain sehabis pulang sekolah. Sekarang, semua terserah kita. yups, terserah.
Namun, dukanya adalah kita ngga ngerasain lagi hal-hal tersebut. Beberapa orang, termasuk gue merindukan masa-masa sewaktu masih di bangku SMA. Ngga ada lagi temen yang jailin temen lainnya, ngga ada lagi canda tawa di suasana kelas yang khas.
Sekarang, semuanya udah sibuk dengan jadwal kuliahnya masing-masing. Ada yang dibandung, jogja, jakarta, bogor, bahkan jerman. Melihat mereka gue pun mencoba menyibukkan diri dengan les musik dan bergabung dengan komunitas-komunitas badminton.
"pit elu jadi kuliah dimana?" tanya satu persatu temen gue yang udah diterima lebih dulu.
"gue kayanya nunggu setahun dulu nih, biar lebih siap" jawaban klasik tersebut yang selalu gue ucapkan ketika pertanyaan itu datang.
Ya, sampai entri ini ditulis, gue masih belum mendapatkan universitas. SBMPTN, dan ujian-ujian mandiri yang udah gue ikutin hasilnya gagal. udah 5 universitas negri yang menolak gue.
Ditambah gue adalah anak pertama, kakak yang panutan adik-adik gue. Semua ini bikin gue stres, gue bingung harus berbuat apa.
Nganggur setahun sembari ikut bimbingan belajar, atau masuk perguruan tinggi swasta terlebih dahulu, sambil mencari pengalaman tentang dunia perkuliahan. Cuma dua planning tersebut yang gue punya saat ini.
Ngga pernah terbersit dipikiran, gue bakal mengalami keadaan seperti ini. Gue pun mencoba berjalan keluar rumah, berharap pikiran gue lebih segar setelahnya.
"oii, pit!" panggil seseorang dari pinggir jalan.
"eh bang" sahut gue sambil menoleh kearah suara tersebut.
Ternyata itu Bang Udin, pemilik konter pulsa dekat rumah. Dia adalah seorang lulusan sarjana S1 dari universitas negri di daerah Aceh, yang sengaja kembali agar bisa mencari kerja yang lebih dekat dengan kedua orang tuanya. Gue pun mampir sebentar di konternya.
"lagi ada apaan pit?" tanya dia, seolah bisa membaca isi pikiran gue.
"ngga tau bang, belom pernah kayak gini sebelumnya" ucap gue datar.
"oh itu" ucap dia sambil tersenyum.
"..." gue terdiam.
"kangen masa SMA, nyari kesibukan baru, pusing, stres, frustasi mikirin masa depan. tau itu apa pit?"
Mendengar kata-kata singkat bang udin, seketika membuat gue berpikir. Mungkin selama ini yang gue lakuin adalah masih pengen santai seperti di masa SMA, gue masih pengen menikmati masa SMA, bermain, bercanda, tertawa. Tapi sekarang udah berbeda, gue udah menginjak dewasa, dengan tanggung jawab diri sendiri untuk masa depan gue. Waktu ngga akan pernah bisa kita putar kembali, semua yang telah kita lewati, pasti akan berlalu, yang seharusnya kita lakukan adalah terus berjalan kedepan melewati hari-hari baru dan terus semangat.
Dan akhirnya sekarang gue sadar. "Merindukan masa SMA, mencari kesibukan baru, pusing, stres, dan frustasi mikirin masa depan, adalah Gejala-gejala Setelah Lulus SMA.
Yups jika kalian membaca tulisan diatas, artinya gue sudah resmi lulus dari bangku SMA :)
Sekarang, semuanya udah sibuk dengan jadwal kuliahnya masing-masing. Ada yang dibandung, jogja, jakarta, bogor, bahkan jerman. Melihat mereka gue pun mencoba menyibukkan diri dengan les musik dan bergabung dengan komunitas-komunitas badminton.
"pit elu jadi kuliah dimana?" tanya satu persatu temen gue yang udah diterima lebih dulu.
"gue kayanya nunggu setahun dulu nih, biar lebih siap" jawaban klasik tersebut yang selalu gue ucapkan ketika pertanyaan itu datang.
Ya, sampai entri ini ditulis, gue masih belum mendapatkan universitas. SBMPTN, dan ujian-ujian mandiri yang udah gue ikutin hasilnya gagal. udah 5 universitas negri yang menolak gue.
Ditambah gue adalah anak pertama, kakak yang panutan adik-adik gue. Semua ini bikin gue stres, gue bingung harus berbuat apa.
Nganggur setahun sembari ikut bimbingan belajar, atau masuk perguruan tinggi swasta terlebih dahulu, sambil mencari pengalaman tentang dunia perkuliahan. Cuma dua planning tersebut yang gue punya saat ini.
Ngga pernah terbersit dipikiran, gue bakal mengalami keadaan seperti ini. Gue pun mencoba berjalan keluar rumah, berharap pikiran gue lebih segar setelahnya.
"oii, pit!" panggil seseorang dari pinggir jalan.
"eh bang" sahut gue sambil menoleh kearah suara tersebut.
Ternyata itu Bang Udin, pemilik konter pulsa dekat rumah. Dia adalah seorang lulusan sarjana S1 dari universitas negri di daerah Aceh, yang sengaja kembali agar bisa mencari kerja yang lebih dekat dengan kedua orang tuanya. Gue pun mampir sebentar di konternya.
"lagi ada apaan pit?" tanya dia, seolah bisa membaca isi pikiran gue.
"ngga tau bang, belom pernah kayak gini sebelumnya" ucap gue datar.
"oh itu" ucap dia sambil tersenyum.
"..." gue terdiam.
"kangen masa SMA, nyari kesibukan baru, pusing, stres, frustasi mikirin masa depan. tau itu apa pit?"
Mendengar kata-kata singkat bang udin, seketika membuat gue berpikir. Mungkin selama ini yang gue lakuin adalah masih pengen santai seperti di masa SMA, gue masih pengen menikmati masa SMA, bermain, bercanda, tertawa. Tapi sekarang udah berbeda, gue udah menginjak dewasa, dengan tanggung jawab diri sendiri untuk masa depan gue. Waktu ngga akan pernah bisa kita putar kembali, semua yang telah kita lewati, pasti akan berlalu, yang seharusnya kita lakukan adalah terus berjalan kedepan melewati hari-hari baru dan terus semangat.
Dan akhirnya sekarang gue sadar. "Merindukan masa SMA, mencari kesibukan baru, pusing, stres, dan frustasi mikirin masa depan, adalah Gejala-gejala Setelah Lulus SMA.
Yups jika kalian membaca tulisan diatas, artinya gue sudah resmi lulus dari bangku SMA :)
0 comments:
Post a Comment